“ISTILAH
DALAM TEKNIK SIPIL”
1. Acuan
(bekisting) adalah suatu
sarana pembantu struktur
beton untuk pencetak
beton sesuai dengan ukuran,
bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan
2. Agregat
adalah material granular,
misalnya pasir, kerikil,
batu pecah dan
kerak tungku besi, yang
dipakai bersama-sama dengan
suatu media pengikat
untuk membentuk suatu
beton semen hidraulik atau adukan
3. Agregat Ringan adalah agregat yang dalam
keadaan kering dan gembur mempunyai
berat 1100 kg/m3 atau kurang.
4. Agregat
Halus adalah pasir
alam sebagai hasil
desintegrasi _alami_ batuan
atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu
dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.
5. Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil
desintegrasi _alami_ dari batuan atau berupa batu pecah yang
diperoleh dari industri
pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm
6. Adukan
adalah campuran antara
agregat halus dan
semen portland atau
sembarang semen hidrolik yang
lain dan air.
7. Angker adalah media untuk mengikat dalam
suatu sambungan beton pracetak.
8. Bahan Tambahan adalah suatu bahan berupa
bubukan atau cairan, yang dibubuhkan kedalam campuran beton selama pengadukan
dalam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnya
9. Beton adalah campuran antara semen
portland atau semen hidraulik yang lain,
agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan
membentuk masa padat.
10. Beton
Bertulang adalah beton
yang ditulangi dengan
luas dan jumlah
tulangan yang tidak kurang dari
nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan
berdasarkan asumsi bahwa
kedua material bekerja
bersama-sama dalam menahan
gaya yang bekerja
11. Beton-Normal adalah
beton yang mempunyai
berat isi 2200-
2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau
tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan tambahan.
12. Beton
Praktekan adalah beton
bertulang yang telah
diberikan tegangan dalam
untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja
13. Beton Pracetak adalah elemen atau komponen
beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit
menjadi bangunan.
14. Beton Ringan Struktur adalah beton yang
mengandung agregat ringan yang mempunyai berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3.
15. Beton
Polos adalah beton
tanpa tulangan atau
mempunyai tulangan tetapi
kurang dari ketentuan minimum.
16. CGS adalah standar internasional terkecil
dalam ukuran metrik (dalam sentimeter).
17. Dowel adalah material penghubung antara 2
(dua) komponen struktur.
18. Deking adalah beton tahu untuk pedoman
ketebalan beton.
19. Faktor Air Semen (Fas) adalah perbandingan
antara jumlah semen dan air pada beton.
20. Konstruksi
Batu adalah pasangan
batu yang berfungsi
sebagai elemen konstruksi dengan kekuatan tekan > 100
kg/cm2.
21. Konstruksi Beton adalah beton yang
berfungsi sebagai elemen konstruksi
22. Kabel
adalah susunan material
yang digunakan dalam
media penarikan beton
pratekan, biasanya disebut _tendon_.
23. Mks adalah standar internasional terbesar
dalam ukuran metrik (meter)
24. (Scaffolding) adalah suatu struktur
(kerangka) sebagai (1) sarana kerja bagi pekerja untuk melakukan
tugas pada ketinggian
tertentu dan (2) penyangga
acuan beton yang berfungsi mencegah terjadinya perubahan
posisi acuan dari posisi yang telah
ditentukan
25. Sengkang
adalah tulangan yang
digunakan untuk menahan
tegangan geser dan
torsi dalam suatu komponen
struktur, terbuat dari batang tulangan,
kawat baja atau jaring
kawat baja las polos atau deform.
26. Segregasi
adalah pengelompokan agregat yang homogen pada adukan beton, dimana agragat kasar terpisah dengan agregat halus.
27. Tulangan
adalah batang baja
berbentuk polos atau
defon atau pipa
yang berfungsi untuk menahan
gaya tarik pada
komponen struktur, tidak
termasuk tendon prategang, kecuali bila secara khusus diikut sertakan.
28. Tulangan
Polos adalah batang
baja yang permuakaan
sisi luarnya rata
tidak bersirip atau berukir.
29. Tulangan Deform adalah batangan baja yang
permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip, atau berukir.
30. Accelerator adalah bahan tambah untuk
mempercepat pengikatan beton.
31. Admixture adalah bahan tambah untuk
campuran beton.
32. Additive adalah bahan tambah untuk campuran
beton.
33. Bouwplank adalah papan duga dalam istilah
Belanda.
34. Barsteel adalah rangkaian tulangan.
35. Box adalah korak penyedia daya atau arus
listrik.
36. Bucket Tower Crane adalah kotak pembawa
material dari mesin angkat.
37. Bleeding adalah beton yang kelebihan air,
sehingga air semen naik ke permukaan.
38. Bendraat adalah kawat pengikat tulangan
dalam istilah Belanda.
39. Batching Plant adalah lokasi / tempat
pengadukan.
40. Conveyor adalah ban berjalan untuk membawa
material.
41. Cofferdam adalah menahan / membendung
adukan beton sehingga tidak tercampur lingkungan (tanah, sungai dan
sebagainya).
42. Cast in situ adalah pelaksanaan pracetak
beton di lapangan.
43. Doka adalah perusahaan pembuat acuan dan
perancah.
44. Dump Truck adalah truk yang mampu membawa
adukan beton.
45. Forklift adalah mesin / alat angkat.
46. Hoist adalah mesin / alat angkat.
47. Hammer Test adalah uji palu beton pada
lapisan yang telah mengeras.
48. In Situ adalah lokasi / lapangan.
49. Jacking adalah mesin / alat penarik kabel
pratekan.
50. Lay-Out adalah penggunaan tata ruang di
lapangan.
51. Mold adalah acuan untuk pelaksanaan
pengecoran beton.
52. Mix Design
adalah disain campuran beton berdasarkan berat atau volume.
53. Maccaferri
adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
54. Power adalah energi listrik di lapangan
yang berasal dari PLN atau generating set.
55. Portland Cement adalah semen abu-abu.
56. Post-Tension adalah penarikan pada beton
pratekan setelah beton mengeras.
57. Pre-Tension adalah penarikan pada beton
pratekan sebelum dilaksanakan pengecoran.
58. Peri adalah perusahaan pembuat acuan dan
perancah.
59. Retarder adalah bahan tambah untuk
memperlambat pengikatan beton.
60. Rapid Klam adalah alat penjepit pada acuan
untuk struktur kolom dan balok.
61. Ready Mix Concrete adalah beton yang siap
pakai.
62. Speady adalah uji pada semen abu-abu untuk
mengetahui kemampuan ikatan semen.
63. Slump adalah alat uji
konsistensi/kekentalan beton.
64. Steel Proff adalah tiang baja yang
berbentuk silinder dapat diatur ketinggiannya.
65. Shear
Connector adalah bahan
/ material penghubung
antara 2 (dua)
material yang berbeda karakteristiknya (komposit).
66. Strands
adalah kumpulan kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk
kabel.
67. Setting Time adalah pengaturan atau penentuan waktu ikat
pada beton.
68. Sand
Blasting adalah alat / mesin
pembersih permukaan pada
beton sebelum dilaksanakan perbaikan beton atau penutupan
kembali.
69. Shop Drawing adalah gambar pelaksanaan /
kerja.
70. Site-Plan adalah rencana lokasi / areal
pelaksanaan.
71. Stressing adalah penarikan kabel atau
tendon pratekan.
72. Truck Mixer adalah truk yang mampu mengaduk
beton.
73. Timing adalah pemilihan waktu untuk
merencanakan ikatan beton.
74. Troley adalah alat / mesin pembawa adukan
beton.
75. Uplift adalah tekanan / gaya angkat.
76. Wearing Diagram adalah pembungkus kabel
(isolator) yang memiliki arus listrik.
77. Workshop
adalah lokasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi.
78. Waterpas adalah alat / mesin untuk mengukur
kedataran suatu pasangan konstruksi.
79. Wires adalah kawat-kawat berdiameter kecil
dan tipis untuk membentuk kabel.
80. Workability adalah kemudahan di dalam
melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi.
81. Wika Precast adalah perusahaan (Wika, BUMN)
yang memproduksi beton pracetak.
DAFTAR
ISTILAH TEKNIK SIPIL STRUKTUR
82. Abutment – bagian bawah tumpuan struktur
jembatan
83. Agregat campuran – bahan batu-batuan yang
netral (tidak bereaksi) dan merupakan bentuk sebagian besar beton (misalnya:
pasir, kerikil, batupecah, basalt)
84. AISC – singkatan dari American Institute of
Steel Construction
85. AISCS – Spesifikasi-spesifikasi yang
dikembangkan oleh AISC, atau singkatan dari American Institute of Steel
Construction Specification
86. ASTM – singkatan dari American Society of
Testing and Materials
87. Balok – elemen struktur linier horisontal
yang akan melendut akibat beban transversal
88. Balok spandrel – balok yang mendukung
dinding luar bangunan yang dalam beberapa hal dapat juga menahan sebagian beban
lantai
89. Batas Atterberg – besaran kadar air (%)
untuk menandai kondisi konsistensi tanah yakni terdiri dari batas cair (Liquid
Limit / LL), bata plastis (Plastic Limit/ PL) maupun batas susut (shirinkage
Limit).
90. Batas Cair – besaran kadar air tanah uji
(%) dimana dilakukan ketukan sebanyak 25 kali menyebabkan alur tanah pada cawan
Cassangrade berimpit 1.25 cm (1/2 inch).
91. Batas Plastis – besaran kadar air tanah
sehingga saat dilakukan pilinan pada contoh tanah hingga ∅ 3 mm mulai terjadi retakan dan tidak putus
92. Beban – suatu gaya yang bekerja dari luar
93. Beban hidup – semua beban yang terjadi
akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai
yang berasal dari pada atap
94. Beban mati – berat semua bagian dari suatu
gedung yang bersifat tetap, termasuk segala beban tambahan, finishing,
mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari gedung tersebut
95. Beton – suatu material komposit yang
terdiri dari campuran beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh
bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah
dengan pasta semen (semen +air) sebagai bahan pengikat.
96. Beton Bertulang – beton yang diperkuat
dengan tulangan, didesain sebagai dua material berbeda yang dapat bekerja
bersama untuk menahan gaya yang bekerja padanya.
97. Beton Cast-in-place – beton yang dicor
langsung pada posisi dimana dia ditempatkan. Disebut juga beton cast- in situ.
98. Beton Precast – beton yang dicor di tempat
yang berbeda dengan site, biasanya di tempat yang berdekatan dengan lokasi site
99. Beton Prestressed – beton yang mempunyai
tambahan tegangan tekan longitudinal melalui gaya tarik pada serat yang diberi
pra-tegang di sepanjang elemen strukturnya.
100.Beton
struktural – beton yang digunakan untuk menahan beban atau untuk membentuk
suatu bagian integral dari suatu struktur. Fungsinya berlawanan dengan beton
insulasi (insulating concrete).
101.Bracing
– konfigurasi batang-batang kaku yang berfungsi untuk menstabilkan struktur
terhadap beban lateral
102.Cincin
tarik (cincin containment) – cincin yang berada di bagian bawah struktur
cangkang, berfungsi sebagai pengaku
103.Daktilitas
– adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi
inelastis bolak-balik berulang di luar batas titik leleh pertama, sambil
mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya;
104.Defleksi
– lendutan balok akibat beban
105.Dinding
geser (shear wall, structural wall) – dinding beton dengan tulangan atau
pra-tegang yang mampu menahan beban dan tegangan, khusunya tegangan horisontal
akibat beban gempa.
106.Faktor
reduksi – suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal untuk
mendapatkan kuat rencana;
107.Gaya
tarik – gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen hingga putus.
108.Gaya
tekan – gaya yang cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen.
Fenomena ketidakstabilan yang menyebabkan elemen tidak dapat menahan beban
tambahan sedikitpun bisa terjadi tanpa kelebihan pada material disebut tekuk
(buckling).
109.Geser –
keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan arah yang
menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di dekatnya.
Tegangan geser umumnya terjadi pada balok.
110.Girder –
susunan gelagar-gelagar yang biasanya terdiri dari kombinasi balok besar
(induk) dan balok yang lebih kecil (anak balok)
111.Goyangan
(Sideways) – fenomena yang terjadi pada rangka yang memikul beban vertikal.
Bila suatu rangka tidak berbentuk simetris, atau tidak dibebani simetris,
struktur akan mengalami goyangan (translasi horisontal) ke salah satu sisi.
112.HPS –
singkatan dari high-performance steel, merupakan suatu tipe kualitas baja
113.HVAC –
singkatan dari Heating, Ventilating, Air Conditioning, yaitu hal yang
berhubungan dengan sistem pemanasan, tata udara dan pengkondisian udara dalam
bangunan
114.Joist –
susunan gelagar-gelagar dengan jarak yang cukup dekat antara satu dan yang
lainnya, dan biasanya berfungsi untuk menahan lantai atau atap bangunan.
Biasanya dikenal sebagai balok anak atau balok sekunder.
115.Kolom –
elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan beban tekan aksial
116.Komposit
– tipe konstruksi yang menggunakan elemen-elemen yang berbeda, misalnya beton
dan baja, atau menggunakan kombinasi beton cast-in situ dan pre-cast, dimana
komponen yang dikombinasikan tersebut bekerja bersama sebagai satu elemen
struktural.
117.Kuat
nominal – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung
berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan
nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai
118.Kuat
perlu – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk
menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban
tersebut dalam suatu kombinasi seperti yang ditetapkan dalam tata cara ini
119.Kuat
rencana – kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan φ
120.Kuat
tarik leleh – kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari
tulangan dalam Mpa
121.Kuat
tekan beton yang disyaratkan (fC’ ) – kuat tekan beton yang ditetapkan oleh
perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300
mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam satuan
MPa.
122.Las
tumpul penetrasi penuh – suatu las tumpul, yang fusinya terjadi diantara
material las dan metal induk, meliputi seluruh ketebalan sambungan las
123.Las
tumpul penetrasi sebagian – suatu las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang
dari seluruh ketebalan sambungan;
124.Lentur –
keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen (biasanya balok)
sebagai akibat adanya beban transversal. Aksi lentur menyebabkan serat-serat
pada sisi elemen memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan
mengalami tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.
125.Lintel –
balok yang membujur pada tembok yang biasanya berfungsi untuk menahan beban
yang ada di atas bukaan-bukaan dinding seperti pintu atau jendela
126.LRFD –
singkatan dari load and resistance factor design.
127.Modulus
elastisitas – rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang
timbul akibat tegangan tersebut.
128.Momen –
gaya memutar yang bekerja pada suatu batang yang dikenai gaya tegak lurus akan
menghasilkan gaya putar (rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu di
sepanjang batang.
129.Momen
puntir – momen yang bekerja sejajar dengan tampang melintang batang.
130.Momen
kopel – momen pada suatu titik pada gelegar
131.Mortar –
campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah mengeras
132.Plat
Komposit – plat yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh aksi komposit
dari beton dan plat baja / steel deck sebagai tulangannya.
133.Pondasi
– bagian dari konstruksi bangunan bagian bawah (sub-structure) yang menyalurkan
beban struktur dengan aman ke dalam tanah.
134.Rangka
batang ruang – struktur rangka batang yang berbentuk tiga dimensional,
membentuk ruang
135.Rangka
kaku – suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem
struktur dengan sambungan-sambungannya direncanakan secara kaku dan komponen
strukturnya direncanakan untuk memikul efek gaya aksial, gaya geser, lentur,
dan torsi;
136.Rangka
tanpa Bracing (Unbraced frame) — sistem rangka dimana defleksi lateral yang
terjadi padanya tidak ditahan oleh pengaku atau dinding geser (shear wall)
137.Sag –
simpangan yang terjadi pada struktur kabel, yang merupakan tinggi lengkungan
struktur tersebut
138.sengkang
– tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu
komponen struktur,
139.SNI –
singkatan dari Standar Nasional Indonesia
140.Spesi-beton
– campuran antara semen, agregat campuran (halus dan kasar) dan air yang belum
mengeras
141.Spesi-mortar
– campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum mengeras
142.Struktur
bangunan – bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan
beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah.
143.Struktur
Balok dan Kolom (post and beam) – sistem struktur yang terdiri dari elemen
struktur horisontal (balok) diletakkan sederhana di atas dua elemen struktur
vertikal (kolom) yang merupakan konstruksi dasar
144.Struktur
Cangkang – bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta
mempunyai permukaan lengkung.
145.Struktur
Grid – salah satu analogi struktur plat yang merupakan struktur bidang, secara
khas terdiri dari elemen-elemen linier kaku panjang seperti balok atau rangka
batang, dimana batang-batang tepi atas dan bawah terletak sejajar dengan titik
hubung bersifat kaku.
146.Struktur
Funicular – sistem struktur yang berbentuk seperti tali, kurva atau kumpulan
segmen elemen-elemen garis lurus yang membentuk lengkung
147.Struktur
Membran – konfigurasi struktur yang terbentuk dari lembaran tipis dan
fleksibel.
148.Struktur
Plat – struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material monolit yang
tingginya relatif kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainya.
149.Struktur
Rangka Batang – susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau
kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah
bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau
lebih batangnya.
150.Struktur
Rangka Kaku (rigid frame) – struktur yang terdiri atas elemenelemen linier,
umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh
joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi relative di antara elemen
struktur yang dihubungkannya.
151.Struktur
Tenda – bentuk lain dari konfigurasi struktur membran, dapat berbentuk
sederhana maupun kompleks dengan menggunakan membranmembran.
152.Struktur
Vierendeel – struktur rangka kaku yang digunakan secara horisontal. Struktur
ini tampak seperti rangka batang yang batang diagonalnya dihilangkan. Perlu
diingat bahwa struktur ini adalah rangka, bukan rangka batang. Jadi titik
hubungnya kaku.
153.Sub-structure
– struktur bagian bawah. Pada struktur jembatan merupakan bagian yang mendukung
bentang horisontal
154.Super-structure
– struktur bagian atas. Pada struktur jembatan, merupakan bagian struktur yang
terdiri dari bentang horisontal.
155.Sway
Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam
bidang tidak cukup kaku untuk menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan
momen dari pergeseran horisontal, sehingga memungkinkan terjadinya goyangan
(sway)
156.Tegangan
– intensitas gaya per satuan luas
157.Tegangan
tumpu (bearing stress) – tegangan yang timbul pada bidang kontak antara dua
elemen struktur, apabila gaya-gaya disalurkan dari satu elemen ke elemen yang
lain. Tegangan-tegangan yang terjadi mempunyai arah tegak lurus permukaan
elemen.
158.Tegangan
utama (principle stresses) – interaksi antara tegangan lentur dan tegangan
geser dapat merupakan tegangan normal tekan atau tarik, yang disebut sebagai
tegangan utama.
159.Tinggi
efektif penampang (d) – jarak yang diukur dari serat tekan terluar hingga titik
berat tulangan tarik
160.Titik
hubung (joint) – titik pertemuan batang-batang elemen struktur, dimana titik
ini merupakan pertemuan gaya-gaya yang terjadi pada elemen struktur tersebut
161.Tendon –
elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel
dari elemen-elemen tersebut, yang digunakan untuk member gaya prategang pada
beton
162.Torsi –
puntiran yang timbul pada elemen struktur apabila padanya diberikan momen
puntir langsung atau secara tak langsung. Tegangan tarik maupun tekan akan
terjadi pada elemen yang mengalami torsi.
163.Triangulasi
– konfigurasi struktur segitiga yang bersifat stabil, tidak bias berubah bentuk
atau runtuh
164.Tulangan
– batang, kawat atau elemen lain yang ditambahkan pada beton untuk memperkuat
beton menahan gaya.
165.tulangan
polos – batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip dan tidak
berukir
166.tulangan
ulir – batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip atau
berukir
167.tulangan
spiral – tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu ulir lingkar
silindris
168.Un-sway
Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam
bidang cukup kaku untuk menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan momen
dari pergeseran horisontal tersebut.
169.Umur bangunan
– periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan untuk tetap berfungsi
seperti yang direncanakan;
170.Rencana
Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk
bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
bangunan atau proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan
yang dihitung secara merinci, cermat dan memenuhi syarat. Tujuan dari pembuatan
RAB itu sendiri adalah untuk memberikan gambaran yang pasti tentang besarnya biaya
yang akan dikeluarkan untuk pembangunan suatu proyek.
171.Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan
masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang
waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Untuk dapat menyusun
rencana kerja yang baik dibutuhkan : Gambar proyek, RAB, Daftar volume
pekerjaan, Data lokasi proyek, Data Material, Data kebutuhan tenaga kerja, Data
cuaca, Data alat berat yang digunakan, Metode kerja yang digunakan, Data
keuangan, Data kapasitasi produksi.
Adukan
beton, adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain,
agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang
membentuk masa padat.
Agregat
halus, adalah pasir alam sebagai hasil disintegrasi ‘alami’ batuan atau pasir
yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar
5,0 mm.
Agregat
kasar, adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi ‘alami’ dari batuan atau
berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir antara 5 mm sampai 40 mm.
Beton
bertulang, adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang
tidak kurang dari nilai minimum,yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang,
dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama
dalam menahan gaya yang bekerja.
Beton
pracetak, adalah elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang
dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
Beton
prategang, adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam
untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.
Dinding
geser, adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk
mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.
Kolom,
adalah komponen struktur dengan rasio tinggi terhadap dimensi lateral terkecil
melebihi 3 yang digunakan terutama untuk mendukung beban aksial tekan.
Kolom
pedestal, adalah komponen struktur tekan tegak yang mempunyai rasio tinggi
bebas terhadap dimensi lateral terkecil rata-rata kurang dari 3.
Tulangan,
adalah batang baja berbentuk polos atau berbentuk ulir atau berbentuk pipa yang
berfungsi untuk menahan gaya tarik pada komponen struktur beton.
Tulangan
polos, adalah batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip dan
tidak berukir.
Tulangan
ulir, adalah batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi
bersirip atau berukir.
Kolom –
elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan beban tekan aksial
Komposit –
tipe konstruksi yang menggunakan elemen-elemen yang berbeda, misalnya beton dan
baja, atau
menggunakan
kombinasi beton cast-in situ dan pre-cast, dimana komponen yang dikombinasikan
tersebut bekerja bersama sebagai satu elemen struktural.
Kuat nominal
– kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan
ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor
reduksi kekuatan yang sesuai
Kuat perlu –
kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan
beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut
dalam suatu kombinasi seperti yang ditetapkan dalam tata cara ini
Kuat rencana
– kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan φ
Kuat tarik
leleh – kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari
tulangan dalam MPa
Kuat tekan
beton yang disyaratkan (fC’ ) – kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana
struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm),
untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam satuan MPa.
Las tumpul
penetrasi penuh – suatu las tumpul, yang fusinya terjadi diantara material las
dan metal induk, meliputi seluruh ketebalan sambungan las
Las tumpul
penetrasi sebagian – suatu las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang dari
seluruh ketebalan sambungan;
Lentur –
keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen (biasanya balok)
sebagai akibat adanya beban transversal. Aksi lentur menyebabkan serat-serat
pada sisi elemen memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan
mengalami tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.
Lintel –
balok yang membujur pada tembok yang biasanya berfungsi untuk menahan beban yang
ada di atas bukaan-bukaan dinding seperti pintu atau jendela
LRFD –
singkatan dari load and resistance factor design.
Modulus
elastisitas – rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang
timbul akibat tegangan tersebut.
Momen – gaya
memutar yang bekerja pada suatu batang yang dikenai gaya tegak lurus akan
menghasilkan gaya putar (rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu di
sepanjang batang.
Momen puntir
– momen yang bekerja sejajar dengan tampang melintang batang.
Momen kopel
– momen pada suatu titik pada gelegar
Mortar –
campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah mengeras
Plat
Komposit – plat yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh aksi komposit
dari beton dan plat baja / steel deck sebagai tulangannya.
Pondasi –
bagian dari konstruksi bangunan bagian bawah (sub-structure) yang menyalurkan
beban struktur dengan aman ke dalam tanah.
Rangka
batang ruang – struktur rangka batang yang berbentuk tiga dimensional,
membentuk ruang
Rangka kaku
– suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem struktur
dengan sambungan-sambungannya direncanakan secara kaku dan komponen strukturnya
direncanakan untuk memikul efek gaya aksial, gaya geser, lentur, dan torsi;
Rangka tanpa
Bracing (Unbraced frame) — sistem rangka dimana defleksi lateral yang terjadi
padanya tidak ditahan oleh pengaku atau dinding geser (shear
wall)..............
ISTILAH DALAM
BETON TEKNIK SIPIL
Daftar Istilah :
1.
Acuan (bekisting) adalah
suatu sarana pembantu
struktur beton untuk
pencetak
beton
sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan.
2.
Agregat adalah material
granular, misalnya pasir,
kerikil, batu pecah
dan kerak
tungku
besi, yang dipakai bersama-sama
dengan suatu media
pengikat untuk
membentuk
suatu beton semen hidraulik atau
adukan.
3.
Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur
mempunyai
berat 1100 kg/m3 atau kurang.
4.
Agregat Halus adalah
pasir alam sebagai
hasil desintegrasi _alami_
bantuan atau
pasir
yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir
terbesar 5,0
mm.
5.
Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi _alami_ dari
bantuan atau berupa
batu pecah yang
diperoleh dari industri
pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir
antara
5-40 mm.
6.
Adukan adalah campuran
antara agregat halus
dan semen portland
atau sembarang
semen hidrolik yang lain dan air.
7.
Angker adalah media untuk mengikat dalam suatu sambungan beton pracetak.
8.
Bahan Tambahan adalah suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang
dibubuhkan
kedalam campuran beton selama pengadukan
dalam jumlah tertentu untuk merubah
beberapa sifatnya.
9.
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat
halus, agregat kasar dan air, dengan atau
tanpa bahan tambahan membentuk masa padat.
10. Beton
Bertulang adalah beton
yang ditulangi dengan
luas dan jumlah
tulangan
yang
tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa
prategang, dan
direncanakan berdasarkan asumsi
bahwa kedua material
bekerja bersama-sama
dalam
menahan gaya yang bekerja.
11. Beton-Normal adalah
beton yang mempunyai
berat isi 2200-
2500 kg/m3
menggunakan agregat alam yang dipecah
atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan
bahan tambahan.
12. Beton
Praktekan adalah beton
bertulang yang telah
diberikan tegangan dalam
untuk mengurangi tegangan tarik potensial
dalam beton akibat beban kerja.
13. Beton Pracetak adalah elemen atau
komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang
dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit
menjadi bangunan.
14. Beton Ringan Struktur adalah beton yang
mengandung agregat ringan yang mempunyai
berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3.
15. Beton
Polos adalah beton
tanpa tulangan atau
mempunyai tulangan tetapi
kurang
dari ketentuan minimum.
ISTILAH DALAM BETON TEKNIK SIPIL
16. Berat Jenis adalah perbandingan antara
berat dan volume suatu material (misalnya:
beton).
17. CGS adalah standar internasional
terkecil dalam ukuran metrik (dalam sentimeter).
18. Dowel adalah material penghubung antara
2 (dua) komponen struktur.
19. Deking adalah beton tahu untuk pedoman
ketebalan beton.
20. Faktor Air Semen (Fas) adalah
perbandingan antara jumlah semen dan air pada beton.
21. Konstruksi Batu
adalah pasangan batu
yang berfungsi sebagai
elemen konstruksi
dengan kekuatan tekan > 100 kg/cm2.
22. Konstruksi Beton adalah beton yang
berfungsi sebagai elemen konstruksi
23. Kabel
adalah susunan material
yang digunakan dalam
media penarikan beton
pratekan, biasanya disebut _tendon_.
24. Mks adalah standar internasional
terbesar dalam ukuran metrik (meter).
25. Perancah (Scaffolding) adalah suatu
struktur (kerangka) sebagai (1) sarana kerja bagi
pekerja untuk melakukan
tugas pada ketinggian
tertentu dan (2)
penyangga acuan
beton
yang berfungsi mencegah terjadinya perubahan posisi acuan dari posisi
yang telah
ditentukan
26. Sengkang
adalah tulangan yang
digunakan untuk menahan
tegangan geser dan
torsi
dalam suatu komponen struktur,
terbuat dari batang
tulangan, kawat baja atau
jaring
kawat baja las polos atau deform.
27. Segregasi adalah pengelompokan agregat
yang homogen pada adukan beton,
dimana
agragat kasar terpisah dengan agregat
halus.
28. Tulangan
adalah batang baja
berbentuk polos atau
defon atau pipa
yang berfungsi
untuk menahan gaya
tarik pada komponen
struktur, tidak termasuk
tendon prategang,
kecuali
bila secara khusus diikut sertakan.
29. Tulangan
Polos adalah batang
baja yang permuakaan
sisi luarnya rata
tidak
bersirip
atau berukir.
30. Tulangan Deform adalah batangan baja
yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi
bersirip, atau berukir.
ISTILAH DALAM BETON TEKNIK SIPIL
1.
Accelerator adalah bahan tambah untuk mempercepat pengikatan beton.
2.
Admixture adalah bahan tambah untuk campuran beton.
3.
Additive adalah bahan tambah untuk campuran beton.
4.
Bouwplank adalah papan duga dalam istilah Belanda.
5.
Barsteel adalah rangkaian tulangan.
6.
Box adalah korak penyedia daya atau arus listrik.
7.
Bucket Tower Crane adalah kotak pembawa material dari mesin angkat.
8.
Bleeding adalah beton yang kelebihan air, sehingga air semen naik ke
permukaan.
9.
Bendraat adalah kawat pengikat tulangan dalam istilah Belanda.
10. Batching Plant adalah lokasi / tempat
pengadukan.
11. Conveyor adalah ban berjalan untuk
membawa material.
12. Cofferdam adalah menahan / membendung
adukan beton sehingga tidak tercampur
lingkungan (tanah, sungai dan
sebagainya).
13. Cast in situ adalah pelaksanaan pracetak
beton di lapangan.
14. Doka adalah perusahaan pembuat acuan dan
perancah.
15. Dump Truck adalah truk yang mampu
membawa adukan beton.
16. Forklift adalah mesin / alat angkat.
17. Hoist adalah mesin / alat angkat.
18. Hammer Test adalah uji palu beton pada
lapisan yang telah mengeras.
19. In Situ adalah lokasi / lapangan.
20. Jacking adalah mesin / alat penarik
kabel pratekan.
21. Lay-Out adalah penggunaan tata ruang di
lapangan.
22. Mold adalah acuan untuk pelaksanaan
pengecoran beton.
23. Mix Design adalah disain campuran beton berdasarkan
berat atau volume.
24. Maccaferri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
25. Power adalah energi listrik di lapangan
yang berasal dari PLN atau generating set.
26. Portland Cement adalah semen
abu-abu.
ISTILAH DALAM BETON TEKNIK SIPIL
27.
Post-Tension adalah penarikan pada beton pratekan setelah beton mengeras.
28.
Pre-Tension adalah penarikan pada beton pratekan sebelum dilaksanakan
pengecoran.
29. Peri
adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
30. Retarder
adalah bahan tambah untuk memperlambat pengikatan beton.
31. Rapid
Klam adalah alat penjepit pada acuan untuk struktur kolom dan balok.
32. Ready
Mix Concrete adalah beton yang siap pakai.
33. Speady
adalah uji pada semen abu-abu untuk mengetahui kemampuan ikatan semen.
34. Slump
adalah alat uji konsistensi/kekentalan beton.
35. Steel
Proff adalah tiang baja yang berbentuk silinder dapat diatur ketinggiannya.
36.
Shear Connector adalah
bahan / material
penghubung antara 2
(dua) material yang
berbeda karakteristiknya (komposit).
37.
Strands adalah kumpulan kawat-kawat
berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk
kabel.
38. Setting
Time adalah pengaturan atau penentuan
waktu ikat pada beton.
39. Sand Blasting
adalah alat /
mesin pembersih permukaan
pada beton sebelum
dilaksanakan perbaikan beton atau penutupan
kembali.
40. Shop
Drawing adalah gambar pelaksanaan / kerja.
41.
Site-Plan adalah rencana lokasi / areal pelaksanaan.
42.
Stressing adalah penarikan kabel atau tendon pratekan.
43. Truck
Mixer adalah truk yang mampu mengaduk beton.
44. Timing
adalah pemilihan waktu untuk merencanakan ikatan beton.
45. Troley
adalah alat / mesin pembawa adukan beton.
46. Uplift
adalah tekanan / gaya angkat.
47. Wearing
Diagram adalah pembungkus kabel (isolator) yang memiliki arus listrik.
48.
Workshop adalah lokasi untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi.
49. Waterpas
adalah alat / mesin untuk mengukur kedataran suatu pasangan konstruksi.
50. Wires
adalah kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.
51.
Workability adalah kemudahan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi.
52. Wika
Precast adalah perusahaan (Wika, BUMN) yang memproduksi beton pracetak.
Istilah di
Proyek Jalan Raya
Di dalam
sebuah proyek pembangunan jalan raya, banyak kita jumpai istilah-istilah yang
berhubungan dengan pekerjaan jalan. Sebelum terjun langsung ke lapangan atau ke
lokasi sebuah proyek, kita harus memahami istilah-istilah berikut ini :
Mobilisasi
Mobilisasi
adalah mendatangkan alat-alat berat dan material pada awal pengerjaan proyek
Pembersihan
Lapangan
Pekerjaan
pembersihan terdiri dari pembersihan dari segala macam tumbuh-tumbuhan,
pohon-pohon, semak-semak, dan tanaman lain yang mengganggu dan pencabutan
akar-akar, sisa-sisa konstruksi dan sisa-sisa material dari pekerjaan
pembersihan sehubungan dengan persiapan pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
Galian Tanah
Galian tanah
biasa, harus mencakup semua galian yang bukan galian batu, galian untuk
konstruksi, atau galian materi / bahan baku. Pembongkaran dan pembuangan
material-material yang tidak diinginkan, bila owner menghendaki, kontraktor
harus membongkar material yang tidak diinginkan dalam pekerjaan badan jalan
ketempat lain. Bila material yang tidak diinginkan itu memang harus dibuang,
tanah yang digunakan untuk menimbun kembali sebagai gantinya harus dipadatkan
setiap tebal 15 cm.
Tanggul
Tujuan utama
tanggul adalah untuk mencegah banjir di dataran yang dilindunginya.
Bagaimanapun, tanggul juga mengungkung aliran air sungai, menghasilkan aliran
yang lebih cepat dan muka air yang lebih tinggi. Tanggul juga dapat ditemukan
di sepanjang pantai, dimana gumuk / gundukan pasir pantainya tidak cukup kuat,
di sepanjang sungai untuk melindungi dari banjir, di sepanjang danau atau
polder. Tanggul juga dibuat untuk tujuan empoldering / membentuk batasan
perlindungan untuk suatu area yang tergenang serta suatu perlindungan militer.
Tanggul bisa
jadi hasil pekerjaan tanah yang permanen atau hanya konstruksi darurat,
biasanya terbuat dari kantong pasir sehingga dapat dibangun secara cepat saat
banjir.
Drainase
Drainase
yang berasal dari kata to drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air
drainase, merupakan suatu sistem pembuangan air bersih dan air limbah dari
daerah pemukiman, industri, pertanian, badan jalan dan permukaan perkerasan
lainnya, serta berupa penyaluran kelebihan air pada umumnya, baik berupa air
hujan, air limbah maupun air kotor lainnya yang keluar dari kawasan yang
bersangkutan baik di atas maupun di bawah permukaan tanah ke badan air atau ke
bangunan resapan buatan.
Timbunan
Material
untuk timbunan yang didapat dengan jenis yang disetujui oleh owner, akan diurug
pada lapisan-lapisan horizontal dengan tebal yang sama meliputi tebal yang akan
ditentukan oleh owner dan sesuai dengan kedudukan, kemiringan penampang
melintang dan ukuran seperti yang tercantum pada gambar rencana. Lapisan dari
material lepas selain dari material batu-batuan, tebalnya tidak boleh lebih
dari 20 cm, sampai pada kepadatan yang merata untuk seluruh tebalnya.
Gorong-gorong
Gorong-gorong
adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran irigasi atau
pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran), di bawah jalan,
atau jalan kereta api. Gorong-gorong juga digunakan sebagai jembatan ukuran
kecil, digunakan untuk mengalirkan sungai kecil atau sebagai bagian drainase
ataupun selokan jalan.
Pemadatan
Tanah
Pemadatan
merupakan suatu proses dimana partikel-partikel tanah diatur kembali dan
dikemas menjadi bentuk yang padat dengan bantuan peralatan mekanis dan
bertujuan untuk mengurangi porositas tanah sehingga memperbesar berat isi
kering tanah tersebut. Proses pemadatan berbeda dengan proses konsolidasi dimana
konsolidasi merupakan pengurangan volume akibat suatu pembebanan yang lama,
sedangkan pemadatan merupakan proses pengurangan pori-pori tanah akibat
pembebanan yang singkat.
Lapisan
Pondasi Bawah (Subbase Course)
Lapis
pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas lapisan tanah
dasar dan di bawah lapis pondasi atas. Lapis pondasi bawah ini berfungsi
sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah
dasar. Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi. Lapisan
untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi
atas. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat
(akibat lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.
Lapisan
Pondasi Atas (Base Course)
Lapisan
pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi
bawah dan lapis permukaan. Lapisan pondasi atas ini berfungsi sebagai bagian
perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan beban ke
lapisan di bawahnya, bantalan terhadap lapisan permukaan. Bahan-bahan untuk
lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga dapat menahan
beban-beban roda. Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan
beberapa hal antara lain, kecukupan bahan setempat, harga, volume pekerjaan dan
jarak angkut bahan ke lapangan
Pembesian /
Penulangan
Pekerjaan
pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang
peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan
yang penting dalam kekuatan struktur pada sebuah bangunan
Tahu Beton
Tahu beton
adalah beton biasa (biasanya pasir + semen saja) yang ukurannya 3 cm x 4 cm dengan
tebal 2 cm seperti tahu. Tahu beton ini biasanya diletakkan dibawah pembesian
pada saat pekerjaan beton bertulang. Fungsinya agar besi tidak langsung
menyentuh papan mal / bekisting sehingga besi / baja tulangan tidak kelihatan
dan terhindar dari karat / korosi pada saat mal / bekisting dibuka.
Bekisting
Suatu
konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta pelengkapnya ) pada bagian samping
dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki. Syarat bekisting antara
lain kuat, kokoh / stabil, tidak bocor, mudah dibongkar, ekonomis, bersih.
Lapis
Perkerasan Plat Beton
Perkerasan
jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat
(slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga
tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton
sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan
aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan.
Lapisan
Resap Pengikat (Prime Coat)
Pekerjaan
Lapis Resap Pengikat (Prime Coating) terdiri dari pekerjaan-pekerjaan
membersihkan permukaan lapis pondasi bawah atau lapis pondasi atas yang belum
beraspal serta lapis tanah dasar yang telah selesai dikerjakan, dan memberikan
lapisan aspal tipis diatasnya.
Bahu Jalan
Bahu jalan
adalah bagian tepi jalan yang dipergunakan sebagai tempat untuk kendaraan yang
mengalami kerusakan berhenti atau digunakan oleh kendaraan darurat seperti
ambulans, pemadam kebakaran, polisi yang sedang menuju tempat yang memerlukan
bantuan darurat ketika lalu lintas jalan sedang padat.
Selain itu
bahu jalan juga digunakan sebagai tempat menghindar dari kecelakaan lalu lintas
terutama pada jalan yang tidak dipisah dengan median jalan, khususnya pada saat
ada kendaraan yang menyalib tetapi kemudian dari arah yang berlawanan datang
kendaraan, sehingga kendaraan yang datang dari depan bisa menghindar dan masuk
bahu jalan. Oleh karena itu konstuksi bahu jalan tidak boleh berbeda ketinggian
dari badan jalan.
Rambu Jalan
Rambu lalu
lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang
memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan / atau perpaduan di antaranya, yang
digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi
pemakai jalan. Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada
waktu hujan maka bahan harus terbuat dari material yang reflektif (memantulkan
cahaya).
Marka Jalan
Marka jalan
adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan
yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis
melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan
arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
Demobilisasi
Membersihkan
lokasi proyek dari sisa-sisa material dan proses pengembalian alat berat
Geotekstil
Geotekstil
adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang digunakan untuk
stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil.
Pemanfaatan geotekstil merupakan cara modern dalam usaha untuk perkuatan tanah
lunak.
Penanaman
Pohon
Penanaman
pohon bertujuan atau berfungsi sebagai jalur tanaman / jalur hijau yang
penempatan tanaman serta elemen lansekap lainnya di dalam DAMIJA maupun
DAWASJA. Fungsi dari pohon itu sendiri adalah memberikan keteduhan dan
penahanan silau cahaya matahari bagi pejalan kaki serta dapat menyerap polusi
udara dan mengurangi kebisingan.
Istilah-istilah struktur bangunan
Abutment – bagian bawah tumpuan struktur jembatan
Agregat campuran – bahan batu-batuan yang netral (tidak bereaksi) dan merupakan bentuk sebagian besar beton (misalnya: pasir, kerikil, batupecah, basalt)
AISC – singkatan dari American Institute of Steel Construction
AISCS – Spesifikasi-spesifikasi yang dikembangkan oleh AISC, atau singkatan dari American Institute of Steel Construction Specification
ASTM – singkatan dari American Society of Testing and Materials
Balok – elemen struktur linier horisontal yang akan melendut akibat beban transversal
Balok spandrel – balok yang mendukung dinding luar bangunan yang dalam beberapa hal dapat juga menahan sebagian beban lantai
Batas Atterberg – besaran kadar air (%) untuk menandai kondisi konsistensi tanah yakni terdiri dari batas cair (Liquid Limit / LL), bata plastis (Plastic Limit/ PL) maupun batas susut (shirinkage Limit).
Batas Cair – besaran kadar air tanah uji (%) dimana dilakukan ketukan sebanyak 25 kali menyebabkan alur tanah pada cawan Cassangrade berimpit 1.25 cm (1/2 inch).
Batas Plastis – besaran kadar air tanah sehingga saat dilakukan pilinan pada contoh tanah hingga ∅ 3 mm mulai terjadi retakan dan tidak putus
Beban – suatu gaya yang bekerja dari luar
Beban hidup – semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah dan/atau beban akibat air hujan pada atap
Beban mati – berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala beban tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut
Beton – suatu material komposit yang terdiri dari campuran beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan pasta semen (semen +air) sebagai bahan pengikat.
Beton Bertulang – beton yang diperkuat dengan tulangan, didesain sebagai dua material berbeda yang dapat bekerja bersama untuk menahan gaya yang bekerja padanya.
Beton Cast-in-place – beton yang dicor langsung pada posisi dimana dia ditempatkan. Disebut juga beton cast- in situ.
Beton Precast – beton yang dicor di tempat yang berbeda dengan site, biasanya di tempat yang berdekatan dengan lokasi site
Beton Prestressed – beton yang mempunyai tambahan tegangan tekan longitudinal melalui gaya tarik pada serat yang diberi pra-tegang di sepanjang elemen strukturnya.
Beton struktural – beton yang digunakan untuk menahan beban atau untuk membentuk suatu bagian integral dari suatu struktur. Fungsinya berlawanan dengan beton insulasi (insulating concrete).
Bracing – konfigurasi batang-batang kaku yang berfungsi untuk menstabilkan struktur terhadap beban lateral
Cincin tarik (cincin containment) – cincin yang berada di bagian bawah struktur cangkang, berfungsi sebagai pengaku
Daktilitas – adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya;
Defleksi – lendutan balok akibat beban Dinding geser (shear wall, structural wall) – dinding beton dengan tulangan atau pra-tegang yang mampu menahan beban dan tegangan, khusunya tegangan horisontal akibat beban gempa.
Faktor reduksi – suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal untuk mendapatkan kuat rencana;
Gaya tarik – gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen hingga putus.
Gaya tekan – gaya yang cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen. Fenomena ketidakstabilan yang menyebabkan elemen tidak dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi tanpa kelebihan pada material disebut tekuk (buckling).
Geser – keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan arah yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di dekatnya. Tegangan geser umumnya terjadi pada balok.
Girder – susunan gelagar-gelagar yang biasanya terdiri dari kombinasi balok besar (induk) dan balok yang lebih kecil (anak balok)
Goyangan (Sideways) – fenomena yang terjadi pada rangka yang memikul beban vertikal. Bila suatu rangka tidak berbentuk simetris, atau tidak dibebani simetris, struktur akan mengalami goyangan (translasi horisontal) ke salah satu sisi.
HPS – singkatan dari high-performance steel, merupakan suatu tipe kualitas baja
HVAC – singkatan dari Heating, Ventilating, Air Conditioning, yaitu hal yang berhubungan dengan sistem pemanasan, tata udara dan pengkondisian udara dalam bangunan
Joist – susunan gelagar-gelagar dengan jarak yang cukup dekat antara satu dan yang lainnya, dan biasanya berfungsi untuk menahan lantai atau atap bangunan. Biasanya dikenal sebagai balok anak atau balok sekunder.
Kolom – elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan beban tekan aksial
Komposit – tipe konstruksi yang menggunakan elemen-elemen yang berbeda, misalnya beton dan baja, atau menggunakan kombinasi beton cast-in situ dan pre-cast, dimana komponen yang dikombinasikan tersebut bekerja bersama sebagai satu elemen struktural.
Kuat nominal – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai
Kuat perlu – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti yang ditetapkan dalam tata cara ini
Kuat rencana – kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan φ
Kuat tarik leleh – kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan dalam MPa
Kuat tekan beton yang disyaratkan (fC’ ) – kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam satuan MPa.
Las tumpul penetrasi penuh – suatu las tumpul, yang fusinya terjadi diantara material las dan metal induk, meliputi seluruh ketebalan sambungan las
Las tumpul penetrasi sebagian – suatu las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang dari seluruh ketebalan sambungan;
Lentur – keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya beban transversal. Aksi lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan mengalami tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.
Lintel – balok yang membujur pada tembok yang biasanya berfungsi untuk menahan beban yang ada di atas bukaan-bukaan dinding seperti pintu atau jendela
LRFD – singkatan dari load and resistance factor design.
Modulus elastisitas – rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang timbul akibat tegangan tersebut.
Momen – gaya memutar yang bekerja pada suatu batang yang dikenai gaya tegak lurus akan menghasilkan gaya putar (rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu di sepanjang batang.
Momen puntir – momen yang bekerja sejajar dengan tampang melintang batang.
Momen kopel – momen pada suatu titik pada gelegar
Mortar – campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah mengeras
Plat Komposit – plat yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh aksi komposit dari beton dan plat baja / steel deck sebagai tulangannya.
Pondasi – bagian dari konstruksi bangunan bagian bawah (sub-structure) yang menyalurkan beban struktur dengan aman ke dalam tanah.
Rangka batang ruang – struktur rangka batang yang berbentuk tiga dimensional, membentuk ruang
Rangka kaku – suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem struktur dengan sambungan-sambungannya direncanakan secara kaku dan komponen strukturnya direncanakan untuk memikul efek gaya aksial, gaya geser, lentur, dan torsi;
Rangka tanpa Bracing (Unbraced frame) — sistem rangka dimana defleksi lateral yang terjadi padanya tidak ditahan oleh pengaku atau dinding geser (shear wall)
Sag – simpangan yang terjadi pada struktur kabel, yang merupakan tinggi lengkungan struktur tersebut
sengkang – tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur,
SNI – singkatan dari Standar Nasional Indonesia
Spesi-beton – campuran antara semen, agregat campuran (halus dan kasar) dan air yang belum mengeras
Spesi-mortar – campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum mengeras
Struktur bangunan – bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah.
Struktur Balok dan Kolom (post and beam) – sistem struktur yang terdiri dari elemen struktur horisontal (balok) diletakkan sederhana di atas dua elemen struktur vertikal (kolom) yang merupakan konstruksi dasar
Struktur Cangkang – bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung.
Struktur Grid – salah satu analogi struktur plat yang merupakan struktur bidang, secara khas terdiri dari elemen-elemen linier kaku panjang seperti daftar istilah balok atau rangka batang, dimana batang-batang tepi atas dan bawah terletak sejajar dengan titik hubung bersifat kaku.
Struktur Funicular – sistem struktur yang berbentuk seperti tali, kurva atau kumpulan segmen elemen-elemen garis lurus yang membentuk lengkung
Struktur Membran – konfigurasi struktur yang terbentuk dari lembaran tipis dan fleksibel.
Struktur Plat – struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material monolit yang tingginya relatif kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainya.
Struktur Rangka Batang – susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya.
Struktur Rangka Kaku (rigid frame) – struktur yang terdiri atas elemenelemen linier, umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi relatif di antara elemen struktur yang dihubungkannya.
Struktur Tenda – bentuk lain dari konfigurasi struktur membran, dapat berbentuk sederhana maupun kompleks dengan menggunakan membranmembran.
Struktur Vierendeel – struktur rangka kaku yang digunakan secara horisontal. Struktur ini tampak seperti rangka batang yang batang diagonalnya dihilangkan. Perlu diingat bahwa struktur ini adalah rangka, bukan rangka batang. Jadi titik hubungnya kaku.
Sub-structure – struktur bagian bawah. Pada struktur jembatan merupakan bagian yang mendukung bentang horisontal
Super-structure – struktur bagian atas. Pada struktur jembatan, merupakan bagian struktur yang terdiri dari bentang horisontal.
Sway Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang tidak cukup kaku untuk menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal, sehingga memungkinkan terjadinya goyangan (sway)
Tegangan – intensitas gaya per satuan luas
Tegangan tumpu (bearing stress) – tegangan yang timbul pada bidang kontak antara dua elemen struktur, apabila gaya-gaya disalurkan dari satu elemen ke elemen yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi mempunyai arah tegak lurus permukaan elemen.
Tegangan utama (principle stresses) – interaksi antara tegangan lentur dan tegangan geser dapat merupakan tegangan normal tekan atau tarik, yang disebut sebagai tegangan utama.
Tinggi efektif penampang (d) – jarak yang diukur dari serat tekan terluar hingga titik berat tulangan tarik
Titik hubung (joint) – titik pertemuan batang-batang elemen struktur, dimana titik ini merupakan pertemuan gaya-gaya yang terjadi pada elemen struktur tersebut
Tendon – elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemen-elemen tersebut, yang digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton
Torsi – puntiran yang timbul pada elemen struktur apabila padanya diberikan momen puntir langsung atau secara tak langsung. Tegangan tarik maupun tekan akan terjadi pada elemen yang mengalami torsi.
Triangulasi – konfigurasi struktur segitiga yang bersifat stabil, tidak bisa berubah bentuk atau runtuh
Tulangan – batang, kawat atau elemen lain yang ditambahkan pada beton untuk memperkuat beton menahan gaya.
tulangan polos – batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip dan tidak berukir
tulangan ulir – batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip atau berukir
tulangan spiral – tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu ulir lingkar silindris
Un-sway Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang cukup kaku untuk menghindari terjadinya tambahangaya internal dan momen dari pergeseran horisontal tersebut.
Umur bangunan – periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan untuk tetap berfungsi seperti yang direncanakan;
Agregat campuran – bahan batu-batuan yang netral (tidak bereaksi) dan merupakan bentuk sebagian besar beton (misalnya: pasir, kerikil, batupecah, basalt)
AISC – singkatan dari American Institute of Steel Construction
AISCS – Spesifikasi-spesifikasi yang dikembangkan oleh AISC, atau singkatan dari American Institute of Steel Construction Specification
ASTM – singkatan dari American Society of Testing and Materials
Balok – elemen struktur linier horisontal yang akan melendut akibat beban transversal
Balok spandrel – balok yang mendukung dinding luar bangunan yang dalam beberapa hal dapat juga menahan sebagian beban lantai
Batas Atterberg – besaran kadar air (%) untuk menandai kondisi konsistensi tanah yakni terdiri dari batas cair (Liquid Limit / LL), bata plastis (Plastic Limit/ PL) maupun batas susut (shirinkage Limit).
Batas Cair – besaran kadar air tanah uji (%) dimana dilakukan ketukan sebanyak 25 kali menyebabkan alur tanah pada cawan Cassangrade berimpit 1.25 cm (1/2 inch).
Batas Plastis – besaran kadar air tanah sehingga saat dilakukan pilinan pada contoh tanah hingga ∅ 3 mm mulai terjadi retakan dan tidak putus
Beban – suatu gaya yang bekerja dari luar
Beban hidup – semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah dan/atau beban akibat air hujan pada atap
Beban mati – berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala beban tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut
Beton – suatu material komposit yang terdiri dari campuran beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan pasta semen (semen +air) sebagai bahan pengikat.
Beton Bertulang – beton yang diperkuat dengan tulangan, didesain sebagai dua material berbeda yang dapat bekerja bersama untuk menahan gaya yang bekerja padanya.
Beton Cast-in-place – beton yang dicor langsung pada posisi dimana dia ditempatkan. Disebut juga beton cast- in situ.
Beton Precast – beton yang dicor di tempat yang berbeda dengan site, biasanya di tempat yang berdekatan dengan lokasi site
Beton Prestressed – beton yang mempunyai tambahan tegangan tekan longitudinal melalui gaya tarik pada serat yang diberi pra-tegang di sepanjang elemen strukturnya.
Beton struktural – beton yang digunakan untuk menahan beban atau untuk membentuk suatu bagian integral dari suatu struktur. Fungsinya berlawanan dengan beton insulasi (insulating concrete).
Bracing – konfigurasi batang-batang kaku yang berfungsi untuk menstabilkan struktur terhadap beban lateral
Cincin tarik (cincin containment) – cincin yang berada di bagian bawah struktur cangkang, berfungsi sebagai pengaku
Daktilitas – adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya;
Defleksi – lendutan balok akibat beban Dinding geser (shear wall, structural wall) – dinding beton dengan tulangan atau pra-tegang yang mampu menahan beban dan tegangan, khusunya tegangan horisontal akibat beban gempa.
Faktor reduksi – suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal untuk mendapatkan kuat rencana;
Gaya tarik – gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen hingga putus.
Gaya tekan – gaya yang cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen. Fenomena ketidakstabilan yang menyebabkan elemen tidak dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi tanpa kelebihan pada material disebut tekuk (buckling).
Geser – keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan arah yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di dekatnya. Tegangan geser umumnya terjadi pada balok.
Girder – susunan gelagar-gelagar yang biasanya terdiri dari kombinasi balok besar (induk) dan balok yang lebih kecil (anak balok)
Goyangan (Sideways) – fenomena yang terjadi pada rangka yang memikul beban vertikal. Bila suatu rangka tidak berbentuk simetris, atau tidak dibebani simetris, struktur akan mengalami goyangan (translasi horisontal) ke salah satu sisi.
HPS – singkatan dari high-performance steel, merupakan suatu tipe kualitas baja
HVAC – singkatan dari Heating, Ventilating, Air Conditioning, yaitu hal yang berhubungan dengan sistem pemanasan, tata udara dan pengkondisian udara dalam bangunan
Joist – susunan gelagar-gelagar dengan jarak yang cukup dekat antara satu dan yang lainnya, dan biasanya berfungsi untuk menahan lantai atau atap bangunan. Biasanya dikenal sebagai balok anak atau balok sekunder.
Kolom – elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan beban tekan aksial
Komposit – tipe konstruksi yang menggunakan elemen-elemen yang berbeda, misalnya beton dan baja, atau menggunakan kombinasi beton cast-in situ dan pre-cast, dimana komponen yang dikombinasikan tersebut bekerja bersama sebagai satu elemen struktural.
Kuat nominal – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai
Kuat perlu – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti yang ditetapkan dalam tata cara ini
Kuat rencana – kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan φ
Kuat tarik leleh – kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan dalam MPa
Kuat tekan beton yang disyaratkan (fC’ ) – kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam satuan MPa.
Las tumpul penetrasi penuh – suatu las tumpul, yang fusinya terjadi diantara material las dan metal induk, meliputi seluruh ketebalan sambungan las
Las tumpul penetrasi sebagian – suatu las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang dari seluruh ketebalan sambungan;
Lentur – keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya beban transversal. Aksi lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan mengalami tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.
Lintel – balok yang membujur pada tembok yang biasanya berfungsi untuk menahan beban yang ada di atas bukaan-bukaan dinding seperti pintu atau jendela
LRFD – singkatan dari load and resistance factor design.
Modulus elastisitas – rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang timbul akibat tegangan tersebut.
Momen – gaya memutar yang bekerja pada suatu batang yang dikenai gaya tegak lurus akan menghasilkan gaya putar (rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu di sepanjang batang.
Momen puntir – momen yang bekerja sejajar dengan tampang melintang batang.
Momen kopel – momen pada suatu titik pada gelegar
Mortar – campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah mengeras
Plat Komposit – plat yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh aksi komposit dari beton dan plat baja / steel deck sebagai tulangannya.
Pondasi – bagian dari konstruksi bangunan bagian bawah (sub-structure) yang menyalurkan beban struktur dengan aman ke dalam tanah.
Rangka batang ruang – struktur rangka batang yang berbentuk tiga dimensional, membentuk ruang
Rangka kaku – suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem struktur dengan sambungan-sambungannya direncanakan secara kaku dan komponen strukturnya direncanakan untuk memikul efek gaya aksial, gaya geser, lentur, dan torsi;
Rangka tanpa Bracing (Unbraced frame) — sistem rangka dimana defleksi lateral yang terjadi padanya tidak ditahan oleh pengaku atau dinding geser (shear wall)
Sag – simpangan yang terjadi pada struktur kabel, yang merupakan tinggi lengkungan struktur tersebut
sengkang – tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur,
SNI – singkatan dari Standar Nasional Indonesia
Spesi-beton – campuran antara semen, agregat campuran (halus dan kasar) dan air yang belum mengeras
Spesi-mortar – campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum mengeras
Struktur bangunan – bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah.
Struktur Balok dan Kolom (post and beam) – sistem struktur yang terdiri dari elemen struktur horisontal (balok) diletakkan sederhana di atas dua elemen struktur vertikal (kolom) yang merupakan konstruksi dasar
Struktur Cangkang – bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung.
Struktur Grid – salah satu analogi struktur plat yang merupakan struktur bidang, secara khas terdiri dari elemen-elemen linier kaku panjang seperti daftar istilah balok atau rangka batang, dimana batang-batang tepi atas dan bawah terletak sejajar dengan titik hubung bersifat kaku.
Struktur Funicular – sistem struktur yang berbentuk seperti tali, kurva atau kumpulan segmen elemen-elemen garis lurus yang membentuk lengkung
Struktur Membran – konfigurasi struktur yang terbentuk dari lembaran tipis dan fleksibel.
Struktur Plat – struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material monolit yang tingginya relatif kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainya.
Struktur Rangka Batang – susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya.
Struktur Rangka Kaku (rigid frame) – struktur yang terdiri atas elemenelemen linier, umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi relatif di antara elemen struktur yang dihubungkannya.
Struktur Tenda – bentuk lain dari konfigurasi struktur membran, dapat berbentuk sederhana maupun kompleks dengan menggunakan membranmembran.
Struktur Vierendeel – struktur rangka kaku yang digunakan secara horisontal. Struktur ini tampak seperti rangka batang yang batang diagonalnya dihilangkan. Perlu diingat bahwa struktur ini adalah rangka, bukan rangka batang. Jadi titik hubungnya kaku.
Sub-structure – struktur bagian bawah. Pada struktur jembatan merupakan bagian yang mendukung bentang horisontal
Super-structure – struktur bagian atas. Pada struktur jembatan, merupakan bagian struktur yang terdiri dari bentang horisontal.
Sway Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang tidak cukup kaku untuk menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal, sehingga memungkinkan terjadinya goyangan (sway)
Tegangan – intensitas gaya per satuan luas
Tegangan tumpu (bearing stress) – tegangan yang timbul pada bidang kontak antara dua elemen struktur, apabila gaya-gaya disalurkan dari satu elemen ke elemen yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi mempunyai arah tegak lurus permukaan elemen.
Tegangan utama (principle stresses) – interaksi antara tegangan lentur dan tegangan geser dapat merupakan tegangan normal tekan atau tarik, yang disebut sebagai tegangan utama.
Tinggi efektif penampang (d) – jarak yang diukur dari serat tekan terluar hingga titik berat tulangan tarik
Titik hubung (joint) – titik pertemuan batang-batang elemen struktur, dimana titik ini merupakan pertemuan gaya-gaya yang terjadi pada elemen struktur tersebut
Tendon – elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemen-elemen tersebut, yang digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton
Torsi – puntiran yang timbul pada elemen struktur apabila padanya diberikan momen puntir langsung atau secara tak langsung. Tegangan tarik maupun tekan akan terjadi pada elemen yang mengalami torsi.
Triangulasi – konfigurasi struktur segitiga yang bersifat stabil, tidak bisa berubah bentuk atau runtuh
Tulangan – batang, kawat atau elemen lain yang ditambahkan pada beton untuk memperkuat beton menahan gaya.
tulangan polos – batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip dan tidak berukir
tulangan ulir – batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip atau berukir
tulangan spiral – tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu ulir lingkar silindris
Un-sway Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang cukup kaku untuk menghindari terjadinya tambahangaya internal dan momen dari pergeseran horisontal tersebut.
Umur bangunan – periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan untuk tetap berfungsi seperti yang direncanakan;
DAFTAR ISTILAH TEKNIK SIPIL
STRUKTUR
Abutment – bagian bawah tumpuan struktur
jembatan
Agregat
campuran – bahan
batu-batuan yang netral (tidak bereaksi) dan merupakan bentuk sebagian besar
beton (misalnya: pasir, kerikil, batupecah, basalt)
AISC – singkatan dari American
Institute of Steel Construction
AISCS – Spesifikasi-spesifikasi yang
dikembangkan oleh AISC, atau singkatan dari American Institute of Steel Construction
Specification
ASTM – singkatan dari American
Society of Testing and Materials
_____
Balok – elemen struktur linier
horisontal yang akan melendut akibat beban transversal
Balok
spandrel – balok
yang mendukung dinding luar bangunan yang dalam beberapa hal dapat juga menahan
sebagian beban lantai
Batas Atterberg – besaran
kadar air (%) untuk menandai kondisi konsistensi tanah yakni terdiri dari batas
cair (Liquid Limit / LL),
bata plastis (Plastic Limit/ PL)
maupun batas susut (shirinkage Limit).
Batas Cair – besaran kadar air tanah uji (%)
dimana dilakukan ketukan sebanyak 25 kali menyebabkan alur tanah pada cawan
Cassangrade berimpit 1.25 cm (1/2 inch).
Batas
Plastis – besaran
kadar air tanah sehingga saat dilakukan pilinan pada contoh tanah hingga ∅ 3 mm mulai terjadi retakan dan tidak putus
Beban – suatu gaya yang bekerja dari
luar
Beban
hidup – semua
beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung, termasuk
beban-beban pada lantai yang berasal dari pada atap
Beban mati – berat semua bagian dari suatu
gedung yang bersifat tetap, termasuk segala beban tambahan, finishing,
mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari gedung tersebut
Beton – suatu material komposit yang
terdiri dari campuran beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh
bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah
dengan pasta semen (semen +air) sebagai bahan pengikat.
Beton
Bertulang – beton
yang diperkuat dengan tulangan, didesain sebagai dua material berbeda yang
dapat bekerja bersama untuk menahan gaya yang bekerja padanya.
Beton Cast-in-place – beton
yang dicor langsung pada posisi dimana dia ditempatkan. Disebut juga beton cast-
in situ.
Beton Precast – beton
yang dicor di tempat yang berbeda dengan site, biasanya di tempat yang
berdekatan dengan lokasi site
Beton
Prestressed – beton
yang mempunyai tambahan tegangan tekan longitudinal melalui gaya tarik pada
serat yang diberi pra-tegang di sepanjang elemen strukturnya.
Beton
struktural – beton yang
digunakan untuk menahan beban atau untuk membentuk suatu bagian integral dari
suatu struktur. Fungsinya berlawanan dengan beton insulasi (insulating
concrete).
Bracing –
konfigurasi batang-batang kaku yang berfungsi untuk menstabilkan struktur
terhadap beban lateral
_____
Cincin
tarik (cincin containment) – cincin yang berada di bagian
bawah struktur cangkang, berfungsi sebagai pengaku
_____
Daktilitas – adalah kemampuan struktur atau
komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang di luar
batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya
dukung bebannya;
Defleksi – lendutan balok akibat beban
Dinding
geser (shear
wall, structural wall) – dinding
beton dengan tulangan atau pra-tegang yang mampu menahan beban dan tegangan,
khusunya tegangan horisontal akibat beban gempa.
_____
Faktor
reduksi – suatu
faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal untuk mendapatkan kuat
rencana;
_____
Gaya tarik – gaya yang mempunyai
kecenderungan untuk menarik elemen hingga putus.
Gaya tekan – gaya yang cenderung untuk
menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen. Fenomena ketidakstabilan yang
menyebabkan elemen tidak dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi
tanpa kelebihan pada material disebut tekuk (buckling).
Geser – keadaan gaya yang berkaitan
dengan aksi gaya-gaya berlawanan arah yang menyebabkan satu bagian struktur
tergelincir terhadap bagian di dekatnya. Tegangan geser umumnya terjadi pada
balok.
Girder – susunan gelagar-gelagar yang
biasanya terdiri dari kombinasi balok besar (induk) dan balok yang lebih kecil
(anak balok)
Goyangan (Sideways) – fenomena yang terjadi pada
rangka yang memikul beban vertikal. Bila suatu rangka tidak berbentuk simetris,
atau tidak dibebani simetris, struktur akan mengalami goyangan (translasi
horisontal) ke salah satu sisi.
_____
HPS – singkatan dari high-performance
steel, merupakan suatu tipe kualitas baja
HVAC – singkatan dari Heating,
Ventilating, Air Conditioning, yaitu hal yang berhubungan dengan
sistem pemanasan, tata udara dan pengkondisian udara dalam bangunan
_____
Joist – susunan gelagar-gelagar dengan
jarak yang cukup dekat antara satu dan yang lainnya, dan biasanya berfungsi
untuk menahan lantai atau atap bangunan. Biasanya dikenal sebagai balok anak
atau balok sekunder.
_____
Kolom – elemen struktur linier vertikal
yang berfungsi untuk menahan beban tekan aksial
Komposit – tipe konstruksi yang menggunakan
elemen-elemen yang berbeda, misalnya beton dan baja, atau menggunakan kombinasi
beton cast-in situ dan pre-cast, dimana komponen yang dikombinasikan tersebut
bekerja bersama sebagai satu elemen struktural.
Kuat
nominal – kekuatan
suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan
asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi
kekuatan yang sesuai
Kuat perlu – kekuatan suatu komponen struktur
atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan
gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti
yang ditetapkan dalam tata cara ini
Kuat
rencana – kuat
nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan φ
Kuat tarik
leleh – kuat
tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan dalam MPa
Kuat tekan
beton yang disyaratkan (fC’ ) – kuat tekan beton yang ditetapkan
oleh perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan
tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan
dalam satuan MPa.
_____
Las tumpul
penetrasi penuh – suatu
las tumpul, yang fusinya terjadi diantara material las dan metal induk,
meliputi seluruh ketebalan sambungan las
Las tumpul
penetrasi sebagian – suatu
las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang dari seluruh ketebalan sambungan;
Lentur – keadaan gaya kompleks yang
berkaitan dengan melenturnya elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya
beban transversal. Aksi lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen
memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan mengalami tekan, keduanya
terjadi pada penampang yang sama.
Lintel – balok yang membujur pada tembok
yang biasanya berfungsi untuk menahan beban yang ada di atas bukaan-bukaan
dinding seperti pintu atau jendela
LRFD – singkatan dari load
and resistance factor design.
_____
Modulus
elastisitas – rasio
tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang timbul akibat tegangan
tersebut.
Momen – gaya memutar yang bekerja pada
suatu batang yang dikenai gaya tegak lurus akan menghasilkan gaya putar
(rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu di sepanjang batang.
Momen
puntir – momen
yang bekerja sejajar dengan tampang melintang batang.
Momen
kopel – momen
pada suatu titik pada gelegar
Mortar – campuran antara semen, agregat
halus dan air yang telah mengeras
_____
Plat
Komposit – plat
yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh aksi komposit dari beton dan
plat baja / steel deck sebagai tulangannya.
Pondasi – bagian dari konstruksi bangunan
bagian bawah (sub-structure) yang menyalurkan beban struktur
dengan aman ke dalam tanah.
_____
Rangka
batang ruang – struktur
rangka batang yang berbentuk tiga dimensional, membentuk ruang
Rangka
kaku – suatu
rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem struktur dengan
sambungan-sambungannya direncanakan secara kaku dan komponen strukturnya
direncanakan untuk memikul efek gaya
aksial, gaya geser, lentur, dan torsi;
Rangka
tanpa Bracing (Unbraced
frame) — sistem
rangka dimana defleksi lateral yang terjadi padanya tidak ditahan oleh pengaku
atau dinding geser (shear wall)
_____
Sag –
simpangan yang terjadi pada struktur kabel, yang merupakan tinggi lengkungan
struktur tersebut
sengkang – tulangan yang digunakan untuk
menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur,
SNI – singkatan dari Standar Nasional
Indonesia
Spesi-beton – campuran antara semen, agregat
campuran (halus dan kasar) dan air yang belum mengeras
Spesi-mortar – campuran antara semen, agregat
halus dan air yang belum mengeras
Struktur
bangunan – bagian
dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang
diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah.
Struktur
Balok dan Kolom (post and beam) – sistem
struktur yang terdiri dari elemen struktur horisontal (balok) diletakkan
sederhana di atas dua elemen struktur vertikal (kolom) yang merupakan
konstruksi dasar
Struktur
Cangkang – bentuk
struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan
lengkung.
Struktur
Grid – salah
satu analogi struktur plat yang merupakan struktur bidang, secara khas terdiri
dari elemen-elemen linier kaku panjang seperti balok atau rangka batang, dimana
batang-batang tepi atas dan bawah terletak sejajar dengan titik hubung bersifat
kaku.
Struktur
Funicular – sistem
struktur yang berbentuk seperti tali, kurva atau kumpulan segmen elemen-elemen
garis lurus yang membentuk lengkung
Struktur
Membran – konfigurasi
struktur yang terbentuk dari lembaran tipis dan fleksibel.
Struktur
Plat – struktur
planar kaku yang secara khas terbuat dari material monolit yang tingginya
relatif kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainya.
Struktur
Rangka Batang – susunan
elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga
menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban
eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya.
Struktur
Rangka Kaku (rigid frame) – struktur yang terdiri atas
elemenelemen linier, umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada
ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung) yang dapat
mencegah rotasi relative di antara elemen struktur yang dihubungkannya.
Struktur
Tenda – bentuk
lain dari konfigurasi struktur membran, dapat berbentuk sederhana maupun
kompleks dengan menggunakan membranmembran.
Struktur Vierendeel – struktur
rangka kaku yang digunakan secara horisontal. Struktur ini tampak seperti
rangka batang yang batang diagonalnya dihilangkan. Perlu diingat bahwa struktur
ini adalah rangka, bukan rangka batang. Jadi titik hubungnya kaku.
Sub-structure – struktur
bagian bawah. Pada struktur jembatan merupakan bagian yang mendukung bentang
horisontal
Super-structure – struktur
bagian atas. Pada struktur jembatan, merupakan bagian struktur yang terdiri
dari bentang horisontal.
Sway Frame – suatu
rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang tidak cukup
kaku untuk menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan momen dari
pergeseran horisontal, sehingga memungkinkan terjadinya goyangan (sway)
_____
Tegangan – intensitas gaya per satuan luas
Tegangan
tumpu (bearing stress) – tegangan yang timbul pada bidang
kontak antara dua elemen struktur, apabila gaya-gaya disalurkan dari satu
elemen ke elemen yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi mempunyai arah tegak
lurus permukaan elemen.
Tegangan
utama (principle
stresses) –
interaksi antara tegangan lentur dan tegangan geser dapat merupakan tegangan
normal tekan atau tarik, yang disebut sebagai tegangan utama.
Tinggi
efektif penampang (d) – jarak
yang diukur dari serat tekan terluar hingga titik berat tulangan tarik
Titik
hubung (joint) – titik
pertemuan batang-batang elemen struktur, dimana titik ini merupakan pertemuan
gaya-gaya yang terjadi pada elemen struktur tersebut
Tendon – elemen baja misalnya kawat baja,
kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemen-elemen tersebut, yang
digunakan untuk member gaya prategang pada beton
Torsi – puntiran yang timbul pada elemen
struktur apabila padanya diberikan momen puntir langsung atau secara tak
langsung. Tegangan tarik maupun tekan akan terjadi pada elemen yang mengalami
torsi.
Triangulasi – konfigurasi struktur segitiga
yang bersifat stabil, tidak bias berubah bentuk atau runtuh
Tulangan – batang, kawat atau elemen lain
yang ditambahkan pada beton untuk memperkuat beton menahan gaya.
tulangan
polos – batang
baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip dan tidak berukir
tulangan
ulir – batang
baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip atau berukir
tulangan
spiral – tulangan
yang dililitkan secara menerus membentuk suatu ulir lingkar silindris
_____
Un-sway
Frame – suatu
rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang cukup kaku
untuk menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran
horisontal tersebut.
Umur
bangunan –
periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan untuk tetap berfungsi
seperti yang direncanakan;
1xbet korean 1xbet korean 1xbet korean 1xbet
BalasHapus1xbet korean 1xbet korean 1xbet korean 1xbet korean worrione 1xbet korean 바카라사이트 1xbet korean 1xbet 1xbet. Deposit: 1 EUR (Visa, Skrill, Skrill), Min Withdrawal: 24 hours (Bank Transfer, Skrill).